Wednesday, February 4, 2009

Pendidikan Spesialisasi di Jerman


Sistim pendidikan spesialisasi di Jerman menganut sistim pendidikan berdasarkan jumlah tahun, dimana program rotasi tergantung dari rumah sakit yang mendidik dan bagian yang diambil. Pendidikan spesialisasi dapat dilakukan di rumah sakit-rumah sakit yang mempunyai hak untuk mendidik, jadi bukan cuma di RS pemerintah tetapi juga di RS swasta atau bahkan tempat praktek yang mempunyai hak untuk mendidik.Residensi di Jerman merupakan pekerjaan. Orang Jerman mendapatkan gaji tahunan kotor sekitar Euro 36.000 pertahun. Dimana gaji akan naik setelah tahun2 tertentu.

Kebanyakan dari kita yang datang dari Indonesia, datang dengan membawa sumber keuangan tersendiri. Ada beberapa yang datang dan dari awalnya digaji. Tetapi dari pengalaman yang dikumpulkan biasanya, yang digaji dari awal datang di RS swasta di kota-kota yang tidak begitu besar atau bekas daerah Jerman Timur. Yang tergolong kota besar a.l adalah Berlin, Frankfurt, Köln, Düsseldorf, Hannover.


Di Jerman sendiri distribusi dokter tidak begitu merata. Bahkan dikatakan bahwa mereka sedang butuh dokter, sehingga banyak dokter-dokter asing yang masuk (terutama dari Rusia atau negara eropa timur). Di daerah bekas Jerman Timur biasanya dokternya kurang sehingga lebih mudah untuk dapat tempat spesialisasi, bahkan bisa dibayar. Kalau menurut pengalaman yang dikumpulkan untuk mendapatkan gaji, mungkin akan lebih mudah untuk memulai di daerah bekas Jerman Timur atau kota yang tidak begitu besar. Setelah itu baru pindah atau mencoba untuk pindah di kota yang lebih besar atau RS pendidikan yang lbh besar.

SYARAT-SYARAT

Apa yang dibutuhkan untuk dapat menjalani program pendidikan spesialisasi:

  • Surat penerimaan dari Rumah Sakit, dimana kita akan bekerja (Eine Zusage)
  • Ijin tinggal (eine Aufenthaltserlaubnis)
  • Ijin praktek (Berufserlaubnis atau Approbation)
  • Ijin kerja (Arbeitserlaubnis, optional tergantung dari negara bagian)
  • Surat penerimaan (Eine Stellezusage). Biasanya surat dari Professor atau Kepala bagian.

Ijin tinggal.

Untuk yang mengurus dari Indonesia, harus di urus di Kedutaan RFJ di Jakarta. Surat-surat dari Indonesia akan dikirim ke Jerman, ke negara bagian dimana program spesialiasisi akan diadakan (biasanya dari Ausländerbehörde). Negara bagian tersebut yang akan mengeluarkan ijin tinggal.

Untuk yang mengurus dari Jerman, harus mengurus surat ijin tinggal ini di Ausländerbehörde.Biasanya ijin dikeluarkan untuk jangka 1, 2 atau maksimal 3 tahun.Paling penting untuk mengurus ijin tinggal adalah surat penerimaan. Biasanya mereka akan meminta ijin praktek, tetapi karena pengurusan ijin praktek sendiri sebenarnya membutuhkan ijin tinggal, kita bisa beralasan bahwa hal ini sedang diurus dan apabila mereka maksa, dapat menghubungi departemen yang bersangkutan sendiri.

Ijin praktek (Beruserlaubnis).

Yang dibutuhkan biasanya surat penerimaan, ijin tinggal dan ijin kerja (tergantung dari negara bagian). Biasanya mereka minta ijin tinggal juga (lihat nomor 2), dan bisa kita bilang bahwa sedang diurus dan akan kita lampirkan begitu selesai. Pengurusan tergantung dari Negara bagian.

Di Berlin, diurus di Landesamt für Gesundheit und Soziales.
Di Göttingen dan Hannover diurus di Ikatan Dokter Niedersachsen (Ärztekammer Niedersachsen).

Di Aachen - informasi menyusul .
Di Gießen - informasi menyusul .

Ijin Kerja (Arbeitserlaubnis).

Surat ini dibutuhkan di negara-negara bagian tertentu. Diurus di Arbeitsamt (Departemen Tenaga Kerja). Di Berlin dibutuhkan untuk para penerima beasiswa. Bagi yang menerima gaji dibutuhkan ijin kerja apabila bekerja di RS yang tidak melakukan penelitian (biasanya RS Swasta).

Di RS yang melakukan penelitian (Di Berlin, RS Charite) tidak diperlukan ijin kerja.

Di tempat lain dibutuhkan input dari rekan-rekan lainnya.

Denio Ridjab

No comments:

Post a Comment